19.4.09

KULIAH 2 ETHIC: HUBUNGAN ETIKA DENGAN ILMU PENGETAHUAN

HUBUNGAN ETIKA DENGAN ILMU PENGETAHUAN
Apabila hendak berbicara tentang etika, maka harus dimulai dari bagaimana sebenarnya perkembangan pikiran manusia. Etika merupakan ilmu yang menyelidiki segala perbuatan manusia, kemudian menetapkan hukum baik atau buruk. Etika mempersoalkan norma-norma yang dianggap berlaku. Etika juga mengantar individu kepada kemampuan untuk bertindak sesuai dengan apa yang dapat dipertanggungjawabkan.

Sifat dasar etika adalah kritis, yaitu membuat individu dapat mengambil sikap yang rasional terhadap semua norma. Etika dapat menjadi alat pemikiran rasional dan bertanggungjawab bagi masyarakat. Artinya, masing-masing bertanggung jawab terhadap perbuatannya sendiri.

Etika tidak membahas kebiasaan masyarakat yang didasarkan pada adat istiadat yang terikat pada pengertian baik dan buruk tingkah laku manusia, karena adat istiadat terikat pada kondisi daerah, tempat dan geografis kedaerahan.
1. Hubungan Etika dengan Ilmu Sosiologi
Sosiologi merupakan ilmu yang menggambarkan tentang keadaan masyarakat yang meliputi struktur, stratifikasi, serta berbagai gejala social lainnya yang saling berkaitan.

Sosiologi digunakan untuk memahami etika???
Persamaan etika dan ilmu sosiologi adalah mempelajari dan mengupas masalah prilaku, perbuatan manusia, yang timbul dari kehendak yang disengaja.

Ilmu sosiologi mempersoalkan tentang kehidupan bermasyarakat. Etika melihat dari sisi tingkah laku manusia.

Hubungan kedua ilmu ini sangat erat, karena mempelajari perbuatan manusia yang timbul dari kehendak yang disengaja. Perbuatan manusia menjadi pokok persoalan etika, mendorong untuk mempelajari kehidupan bermasyarakat yang menjadi pokok persoalan sosiologi

Ilmu sosiologi merupakan bagian dari ilmu social, yaitu ilmu yang berhubungan dengan masyarakat serta lingkungan sekitarnya. Hubungan etika dengan ilmu sosial bersifat kemasyarakatan, bukan saja karena etika berkaitan dengan kehidupan social, tetapi juga karena etika merupakan hasil dari kehidupan bermasyarakat.

Etika yang tumbuh dari proses kemasyarakatan menentukan batasan dari prilaku dalam kehidupan masyarakat. individu dilahirkan dalam suatu masyarakat disosialisasikan untuk menerima aturan-aturan sebagai standar tingkah laku yang benar dan yang salah.

2. Hubungan Etika dengan Ilmu Hukum
Hukum berkaitan dengan keadilan, yaitu menempatkan sesuatu secara proporsional.
Pokok pembicaraan etika dengan ilmu hukum adalah mengenai perbuatan manusia. Tujuan keduanya adalah mengatur perbuatan manusia untuk kebahagiaan manusia.

Etika memerintahkan berbuat apa yang berguna dan melarang berbuat hal-hal yang buruk dan merugikan diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Sedangkan banyak perbuatan yang biasa dilakukan manusia, tidak diatur dalam ilmu hukum.

Ilmu hukum bukan suatu perintah dan bukan suatu larangan. Ilmu hukum hanya dapat menjatuhi hukuman kepada orang yang menyalahi perintah yang telah diatur dalam peraturan dan undang-undang.

3. Hubungan Etika dengan Ilmu Filsafat
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berusaha menyelidiki segala sesuatu yang ada dengan menggunakan pikiran.
Bidang kajian filsafat meliputi berbagai disiplin ilmu, yaitu:
metafisika: penyelidikan di balik alam yang nyata
kosmologi: penyelidikan tentang alam
logika: pembahasan tentang cara berpikir cepat
etika: pembahasan tentang tingkah laku manusia
teologika: pembahasan tentang ketuhananantropologi: pembahasan tentang manusia

Sebagai salah satu komponen dari filsafat, etika menitikberatkan pada pembahasan tentang manusia, sebagai makhluk yang berpikir. Oleh karena itu manusia mampu melahirkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sifat-sifat demikian tidak dimiliki oleh makhluk lainnya.

Lewat kemampuan berpikirnya itu, manusia tidak hanya menjalani kehidupannya, tetapi juga menaruh perhatian pada berbagai cara untuk memperoleh makna hidup.

Manusia adalah makhluk budaya yang kesempurnaannya baru akan terwujud jika berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.

Etika merupakan cabang filsafat yang berbicara tentang nilai dan norma dalam prilaku manusia. Etika bermaksud membantu manusia untuk bertindak secara bebas dan dapat dipertanggungjawabkan karena setiap tindakannya selalu harus dapat dipertanggungjawabkan.

Sebagai cabang filsafat, etika menjadi refleksi tingkah laku manusia. Dengan demikian etika tidak bermaksud untuk membuat orang bertindak sesuatu dengan tingkah laku bagus saja. Manusia harus bertindak berdasarkan pertimbangan akal sehat, apakah bertentangan atau membangun tingkah laku baik.

4. Hubungan Etika dengan Ilmu Psikologi
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari manusia sebagai suatu kesatuan jasmani dan rohani. Psikologi juga mempelajari segala sesuatu yang dapat memberikan jawaban tentang apa sebenarnya manusia, mengapa manusia berbuat sesuatu hal, apa yang mendorong melakukan suatu hal tertentu, bagaimana tingkah laku manusia.

Ilmu psikologi membahas tentang gejala-gejala kejiwaan yang tampak dalam tingkah laku. Melalui ilmu psikologi dapat diketahui sifat-sifat psikologis yang dimiliki seseorang.

Ilmu psikologi merupakan pendahuluan bagi etika. Etika melihat dari segi apa yang sepatutnya dikerjakan manusia, psikologi meneropong dari segi apakah yang menyebabkan terjadinya perbuatan tersebut.
Psikologi juga dapat membimbing prilaku manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

BIDANG – BIDANG ETIKA
1. Etika Deskriptif
Etika deskriptif menjelaskan kesadaran manusia melalui pengalaman. Secara deskriptif, pengalaman manusia dilakukan berdasarkan kenyataan bahwa ada berbagai fenomena tingkah laku yang dapat digambarkan / diuraikan secara ilmiah.

Etika deskriptif melukiskan tingkah laku manusia dalam arti luas, misalnya adapt kebiasaan, anggapan-anggapan baik buruk, tindakan-tindakan yang diperbolehkan dan yang tidak diperbolehkan. Etika deskriptif mempelajari tingkah laku manusia yang terdapat pada individu-individu tertentu.

Menurut George Moore, Etika deskriptif merupakan etika yang menelaah secara kritis & rasional tentang sikap & prilaku manusia, serta apa yang dikerjakan oleh setiap orang dalam hidupnya, sebagai sesuatu yang bernilai.

2. Etika Normatif / Etika Filsafat
Etika normative merupakan aturan yang mengarahkan secara nyata bagaimana seharusnya manusia bertingkah laku. Etika normative menetapkan berbagai sikap & prilaku yang ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia, serta hal-hal buruk apa yang harus dihindari.

1 comment: